Skip to main content

MY EXPERIENCE AS AN ENGLISH TEACHER (PART I)

Setelah lulus dari perkuliahan, gue memutuskan untuk mencari pekerjaan seperti orang pada umumnya. Gue tahu betul bahwa melamar langsung ke bagian PR atau perusahaan besar membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dipanggil dan gue gak mau terlalu lama di rumah karena bosan. Karena gue merasa yakin dengan kemampuan bahasa inggris (ya walaupun masih belajar sampai sekarang), jadi gue memutuskan untuk apply di beberapa lembaga kursus di Jakarta. Alasan lain adalah salah satu goal gue dalam bekerja adalah menggunakan bahasa inggris sebagai keseharian. 

Dari sekian banyak tempat les yang menghubungi (tsahh), jatuhlah pilihan gue ke tempat A ini (nama disamarkan. Kalo mau tau boleh kirim email). Gue dateng kesana untuk interview sesuai waktu yang ditentukan yaitu jam 12 siang. Untuk tahap pertama, kita diminta untuk mengisi biodata dan seputar pertanyaan dalam bahasa inggris. Selain itu, ada satu lembar kertas yang diminta untuk membuat story telling, terakhir adalah menunggu giliran untuk dipanggil interview

Saat interview, gue gak prepare sama sekali tentang apa yang perlu gue jawab tapi gue yakin bahwa jawaban gue cukup memuaskan. Lalu mereka minta gue untuk demo teaching di depan dengan menjelaskan perbedaan antara present continous tense dan past continous tense. Mereka bilang, anggap aja kita murid kamu. Selesai demo, mereka ngajuin banyak pertanyaan.

Kesan yang gue suka dari interview ini adalah, mereka bagus dalam meyakinkan. Mereka menyemangati kalo gue pasti bisa walaupun bukan dari lulusan pendidikan. Gue agak tersentuh ketika dia bilang itu, tapi gue masih belum yakin apakah gue akan mengambil pekerjaan ini atau tidak dan mereka memberi waktu tiga hari untuk berpikir.

The Day
Tepatnya pada tanggal 8 Januari 2018, gue memulai hari pertama untuk mengajar bahasa inggris di tempat tersebut. Kelas dimulai pukul 1 siang sampai 6 sore dan guru perlu datang pukul 10 pagi. Setiap hari Senin dan Kamis kita selalu ada meeting untuk membicarakan hal baru, progress anak", ataupun acara yang ingin diadakan di bulan" tertentu.

Di hari pertama, gue juga ada temen baru, namanya Ajeng. Dia dari lulusan Sastra Bahasa Inggris di UNJ. Gue paling akrab sama dia karena kita dateng barengan dan kita seumuran. Selain itu, obrolan kita juga cocok. Tempat les ini terdapat dua gedung. kalo di gedung yang gue tempatin, gurunya berjumlah 7 orang (Gue, Ms Ajeng, Ms Galuh, Ms Nunung, Ms Febri, Ms Oval, dan Mr Agus) dan yang di gedung satunya lagi berjumlah 5 orang (Ms Hasanah, Ms Tamaya, Mr Yono, Ms Juni, dan Ms IIm). 

Di hari pertama, kita juga gak dilepas untuk mengajar, melainkan di training materi yang akan diajarkan ke anak". Ada beberapa level. Yaitu, Beginner 1-3, Intermediate 1-5, Advance 1A-7D, dan Master level. Untuk ukuran Beginner, biasanya mereka adalah anak" Playgroup yang baru belajar alphabet, phonic, vocabulary, dan belajar mengeja cv, cvc, cvcc, dan cvvc. Untuk ukuran Intermediate, mereka yang baru belajar membaca 3-6 huruf (cv, cvc, cvcc, dan cvvc) tanpa mengeja, vocabulary, spelling, dan dipthong. Sedangkan Advance level adalah mereka yang rata" sudah di kelas 2 SD. Mereka belajar mengenai grammar, membuat cerita, belajar tenses, phrasal verb, dan masih banyak lagi. Yang terakhir adalah Master level yang paling akhir dan paling susah. Gue ga ada murid di level ini jadi gue kurang tau materinya seperti apa dan memang jarang banget ada yang les disini level Master. Selain itu, kita diajak untuk masuk ke kelas yang guru lain sedang ngajar untuk observasi. Kayak seperti apa gaya mengajar yang baik, atau bagaimana cara memperlakukan murid. 

Karena tempat les ini berdomisili di PIK, maka kebanyakan murid yang join adalah mereka yang kebanyakan dari sekolah Internasional dan sekolah Nasional Plus. Orangtua disini rata" pada kritis dan banyak bertanya tentang perkembangan anaknya, which is good. Mereka juga bisa meninggalkan pesan kepada guru yang mengajar anak mereka dengan menulis di note yang disediakan oleh admin di bagian depan. 

Setelah kurang lebih sebulan dengan bekal training berbagai level dan observasi yang cukup, baru kita dilepas untuk mengajar murid. Nah, karena guru sebelumnya itu sudah keluar, jadi murid dia menjadi murid gue. Jadi murid gue yang sebelumnya itu diajar oleh guru yang lainnya dengan menggabungkan anak" atau ketika mereka sedang ada jam kosong.

Di tempat les ini, murid hanya berjumlah 6 orang di tiap kelas. Kita juga bisa kalo orangtua ingin anaknya untuk les private dengan hari dan waktu kapan saja. 

Talking about room, di tempat ini di tiap ruangan ada tema nya masing" dan di desain sesuai dengan namanya. Jadi ga ngebosenin buat anak".
  1. di lantai pertama ada satu ruang kelas, namanya Living Room. isinya itu mainan, tempat duduknya sofa kecil dengan meja kaca. warnanya merah hitam dengan lantai kayu.
  2. di lantai dua ada 4 ruang kelas. yang pertama namanya Bath Room, kedua adalah Bed Room, Imagination Room, dan terakhir adalah Kicthen Room.
  3. di lantai 3 ada 2 ruang kelas. Yang pertama adalah Meeting Room (tempat biasa kita semua pada meeting juga), dan yang terakhir adalah Hobby Room (ruangannya lebih kecil dari ruangan yang lainnya).
Meeting Room

Imagination Room


Oke sekarang lanjut ke perkenalan murid - murid  :
hhm.. karena udah lumayan lama, gue udah agak lupa nama" mereka siapa aja (maaf ya nak kalian terlupakan 😂), tapi gue tau kalo mereka lagi belajar apa 😊
  1. Kelas Intermediate 2-4, Winston, Florine, Javier, Dawnelynn, dan Cleonathan.
  2. Kelas Intermediate 4-Advance 1B, Sabrina, Keisya, Jefferson, Quinny, dan David.
  3. Kelas Intermediate 1, ini kelas private, jadi cuma Samuel aja.
  4. Kelas Advance 3C, Sharon dan Crystal.
  5. Kelas Beginner 2-3, Jayden, Sophie, Glennden.
  6. Kelas Advance 2B-3A, Vian, Kelly, dan Ryan.
  7. Kelas Beginner 2-Intermediate 1, ini kelas private, jadi cuma Audree aja.
  8. Kelas Intermediate 5-Advance 1B, Alvaro, Eugene, dan Chriselline.
  9. Kelas Advance 1B, ini kelas private, jadi cuma Edlynne aja.
  10. Kelas Intermediate 3, Denisa, Gillian, dan Kyle.
  11. Kelas Beginner 2, ini kelas private, jadi cuma Avelaide aja. 
  12. Kelas Intermediate 3-5, Kaitlyn, Carlson, Kenzhou,Sheldon, dan Irene. 
  13. Kelas Beginner 3, Euginia, Freia, Dlove, Bryan, Joshua, dan Arthur.
  14. Kelas Beginner 2, Ifei, Keefe, Adele, dan Nathan.
  15. Kelas Intermediate 2, ini kelas private, jadi cuma Chaterine aja.
  16. Kelas Advance 3B, ini kelas private, jadi cuma Glenn aja.
  17. Kelas Advance 2B dan 3C, terdiri atas 3 orang. Dua orang satu level dan satu orang beda level. Diantaranya adalah, Austen, Chiva, Nicole, dan Chiva.
  18. Kelas Intermediate 3, ini kelas private, jadi cuma Gerrard aja.
  19. Kelas Advance 2B, ini kelas private, jadi cuma Gracia aja.
  20. Intermediate 2, Olivia, Jazzia, Eiffel, dan Queenzie.
Side note :
Ada beberapa kelas yang ga ditulis karena lupa nama anak-anaknya dan ada beberapa ga ditulis lengkap nama anak-anaknya. Semua kelas ini yang pernah gue ajar dan ga semua kelas ini bertahan juga. Ada beberapa yang udah bubar dan ada beberapa yang tukeran kelas dengan Teacher lain.

Di tempat ini, mengajar dan bicara di kelas harus menggunakan bahasa inggris. Teacher dilarang untuk membawa hp ke dalam kelas kecuali untuk hal yang darurat.

Pertama kali awal ngajar masih agak kaku karena anak-anaknya super aktif dan ngeri mereka gak ngerti. But practice makes perfect. 8 bulan disini jadi makin tau bagaimana cara mengajar anak dengan kepribadian mereka yang berbeda-beda. 

Ada beberapa kali minta bantuan miss yang lain karena kewalahan ngajar mereka. Adapun beberapa kali bantuin mereka di kelas seiring berjalannya waktu. 

Menurut gue, ini adalah tempat les yang gue rekomendasikan banget buat adik-adik atau anak kalian nantinya. Mereka bener-bener merespon keluhan dan mendiskusikan dengan Teacher agar bisa mengajarkan anaknya dengan lebih baik lagi. Selain itu, gue juga merekomendasikan tempat les ini untuk kalian yang kiranya ingin mencoba mengajar disini sebagai batu lompatan. Kenapa? karena kalian akan di training dengan sebaik-baiknya. Headmaster disini juga ramah dan kalian bisa nanya apa aja, dan Teacher lainnya juga friendly. Karena di training dan rutinitas mengajar setiap hari, maka akan meningkatkan kualitas dan inggris kalian menjadi lebih baik lagi.   

Comments

Popular posts from this blog

THE COURAGE TO BE DISLIKED BOOK REVIEW

Beberapa waktu yang lalu, gue sempet liat postingan orang lain di instagram tentang buku - buku yang dia baca. Buku putih dengan warna font hitam merah dan cover yang simple menarik perhatian gue. Tanpa mikir panjang, gue mencari buku tersebut dan mencoba untuk membacanya. Hal yang pertama kali menarik perhatian gue adalah judul dari bukunya itu sendiri. Buku The Courage To Be Disliked merupakan salah satu buku favorit gue tentang psikologi dan kehidupan. Bacaannya ringan, dialognya berisi kata - kata yang jelas, contoh case yang disajikan juga sangat mencerminkan ke dalam kehidupan sehari - hari, dan buku ini merupakan buku dengan penjelasan yang paling masuk akal dari berbagai buku yang pernah gue baca, juga buku ini sangat membekas sehingga gue pun tidak sungkan untuk membacanya berulang - ulang. Walaupun agak begitu sulit untuk menerapkan beberapa teori dari buku tersebut ke dalam kehidupan sehari - hari, tapi gue selalu mencoba untuk melihat dari sudut pandang lain.  The Coura...

SOMETIMES WE ARE JUST TOO AFRAID

I have that one moment when I feel overwhelmed everytime I try to voice my opinion which I think there is nothing wrong with it. Sometimes I end up asking people again even after what I did. For example, my best friends. I ask them to validate my emotions and what I just did. Did I do something right? Were the things I did right? Am I overreacting? Is this the right thing for me to do? Do you think I should stay calm about it all? There are pros and cons to it and if it’s more towards the cons, I’ll feel upset, stressed, and overthinking. I vividly remember that my body feel exhausted, I cannot sleep in a peace, and my mind keep ruminating for certain things. Unfortunately, in Asian culture, most of us tend to be quiet about everything that happens in our lives. We have a feeling that if we try to speak up, there will be some people who will hate us and we overanalyze in our minds that people will look at us differently. That’s quite normal. However, let me stress this to you, there is...

EMBRACING EMOTIONS EMBRACING ME

Hello gorgeous! This time I want to talk about human relationship. I'd like to figure things out like why this person behave this way? I always love to learn about this but, this time is a bit different because I watched quite a lot of podcast about human relationships. For instance, Jay Shetty, Stephan Speaks, and Lisa Bilyeu. Of course I don't watch all of their podcast. I choose what I want to watch based on the interviewees. As far as I watched, I'm more to Stephan, Najwa Zebian, Lori Gottlieb, Sadia Khan, and dr. Ramani. Oh I also write a summary that you can find from my highlight on instagram :) and the reason why I wrote that because I might be come to watch the podcast anymore when I feel like I want to but there is a feeling where I think it's tough since the length of videos mostly are 1-2 hours so I decided to make a summary. Maybe you would think that it is such a waste of time because we could get this kind of knowledge from everywhere. Such as, reels from...